6 C
New York
Thursday, November 14, 2024

Buy now

spot_img

Nasib KFC Indonesia: Kerugian Mencapai Rp 557 Miliar, Tutup 47 Gerai, dan PHK Ribuan Karyawan

CENTRUMBISNIS.com – PT Fast Food Indonesia, pemegang merek dagang KFC Indonesia, tengah menghadapi tantangan besar akibat kerugian yang signifikan. Berdasarkan laporan keuangan Kuartal III 2024 yang dirilis pada Jumat (8/11/2024), perusahaan dengan kode saham FAST ini melaporkan kerugian sebesar Rp 557,08 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan kerugian hingga 266,59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana kerugian tercatat sebesar Rp 152,41 miliar.

Peningkatan kerugian ini dipicu oleh dua faktor utama yang memengaruhi kinerja perusahaan. Pertama, proses pemulihan usaha pasca COVID-19 yang belum berjalan maksimal. Banyak sektor bisnis masih berjuang untuk pulih sepenuhnya, termasuk KFC Indonesia yang mengalami penurunan pendapatan.

Faktor kedua adalah dampak krisis Timur Tengah yang berdampak pada situasi pasar di Indonesia. Krisis tersebut memicu gelombang boikot terhadap KFC di kalangan masyarakat tertentu, yang berdampak pada penurunan jumlah pelanggan di berbagai gerai KFC di seluruh Indonesia.

Dalam laporan keuangan yang sama, manajemen menyebutkan bahwa kondisi ini merupakan dampak berkepanjangan dari proses pemulihan grup dari pandemi. Selain itu, dampak dari krisis Timur Tengah semakin memperburuk situasi pasar dan memengaruhi penjualan yang belum mencapai target yang diharapkan.

Sebagai respons terhadap kerugian ini, PT Fast Food Indonesia melakukan sejumlah langkah efisiensi yang cukup drastis. Salah satu langkah yang diambil adalah menutup beberapa gerai dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya operasional dan menjaga stabilitas perusahaan.

Hingga 30 September 2024, jumlah gerai KFC yang beroperasi hanya tersisa 715, turun dari 762 gerai pada akhir 2023. Artinya, ada 47 gerai yang telah ditutup dalam upaya efisiensi. Dari sisi tenaga kerja, jumlah karyawan juga mengalami pengurangan dari 15.989 menjadi 13.715, dengan total karyawan yang terkena PHK mencapai 2.274 orang.

Langkah efisiensi ini mencerminkan upaya PT Fast Food Indonesia untuk bertahan di tengah tantangan berat yang mereka hadapi. Manajemen berharap dengan kebijakan ini, perusahaan dapat mengatasi kesulitan keuangan dan kembali stabil dalam beberapa waktu ke depan. (Arta)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles